Contoh rujukan dan daftar pustaka dari berbagai sumber


Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari berbagai sumber daya yang digunakan baik hardware dan software yang dapat berkomunikasi dan dapat mengakses semua informasi khususnya di Internet (Arisantoso, Irfan & Adhuri). Tujuan dari jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi (Kristanto, 2003). Salah satu sasaran terbentuknya jaringan komputer yaitu mengenai keamanan data, sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai serta teknik perlindungan terhadap jaringan, program maupun harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

Kristanto (2003) mengemukakan bahwa membangun sebuah jaringan komputer yang terhubung ke Internet memiliki risiko untuk berhadapan dengan ancaman-ancaman penyusup dan perusakan data dari Internet. Oleh karena itu, jaringan komputer harus dipersiapkan sebaik mungkin dalam menghadapi serangan-serangan dan ancaman-ancaman tersebut. Salah satu cara untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan memasang Personal Firewall pada setiap komputer. Personal Firewall adalah program yang pada dasarnya berfungsi mengawasi setiap koneksi internet yang masuk atau keluar dari komputer serta memeriksa apakah koneksi tersebut diizinkan atau diblok (Agung 2009).

Firewall digunakan untuk menunjuk pada suatu komponen atau sekumpulan komponen jaringan, yang berfungsi membatasi akses antara dua jaringan, lebih khusus lagi, antara jaringan internal dengan jaringan global internet (Sweetania 2012). Firewall mempunyai beberapa tugas, yang pertama adalah harus dapat mengimplementasikan kebijakan security di jaringan (site security policy). Jika aksi tertentu tidak diperbolehkan oleh kebijakan ini, maka firewall harus meyakinkan bahwa semua usaha yang mewakili operasi tersebut harus gagal atau digagalkan, dengan demikian, semua akses ilegal antar jaringan (tidak diotorisasikan) akan ditolak. Kedua adalah dengan melakukan filtering yang mewajibkan semua traffic yang ada untuk dilewatkan melalui firewall bagi semua proses pemberian dan pemanfaatan layanan informasi, dalam konteks ini aliran paket data dari atau menuju firewall, diseleksi berdasarkan IP-address, nomor port atau arahnya dan disesuaikan dengan kebijakan security. Tugas yang ketiga adalah firewall harus dapat merekam atau mencatat kejadian-kejadian mencurigakan serta memberitahu administrator terhadap segala usaha-usaha menembus kebijakan security.

Firewall umumnya terdiri dari bagian filter (disebut juga screen atau choke) dan bagian gateway (gate). Kristanto (2003) menyatakan bahwa gateway merupakan bentuk khusus dari router yang digunakan untuk bertukar informasi dengan router lain yang berlainan cara mengelola informasinya maupun cara pencarian jalannya, sedangkan  filter berfungsi untuk membatasi akses, mempersempit kanal, atau untuk memblok kelas trafik tertentu. Terjadinya pembatasan akses, berarti akan mengurangi fungsi jaringan. Untuk tetap menjaga fungsi komunikasi jaringan dalam lingkungan yang berfirewall, umumnya ditempuh dengan dua cara yaitu packet-filtering, di mana filter hanya digunakan untuk menolak trafik pada kanal yang tidak digunakan atau kanal dengan risiko security cukup besar, sedangkan trafik pada kanal yang lain masih tetap diperbolehkan. Cara kedua dengan menggunakan sistem proxy. Proxy merupakan metode penyampaian transmisi data dalam bentuk lain (Madcoms 2003), di mana setiap komunikasi yang terjadi antar kedua jaringan harus dilakukan melalui suatu operator yaitu proxy server.

Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (ke dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan. Sweetania (2012) menyimpulkan bahwa suatu keamanan merupakan suatu hal yang penting dalam system network. Pembuatan konfigurasi keamanan yang baik pada firewall dalam suatu jaringan menunjang tingkat proteksi yang tinggi terhadap suatu server dan database di dalamnya dari user yang tidak memiliki hak akses.

Firewall digunakan untuk memberikan perlindungan jika terdapat koneksi ke jaringan yang tidak terlindungi dengan baik seperti layanan hotspot di berbagai tempat. Hotspot merupakan suatu area di tempat terbuka ataupun di ruangan tertutup yang memancarkan broadband internet dalam bentuk gelombang radio (Agung 2009). Setiap pengguna dibatasi akses internetnya dengan menggunakan content filter atau URL filter di komputer server firewall yang berfungsi untuk memblokir situs-situs terlarang serta mengatur management bandwidth yang digunakan untuk membagi bandwidth akses internet kepada semua pengguna (Arisantoso, Irfan & Adhuri).



Daftar Pustaka :

Agung, G 2009, Membuat jaringan internet wireless tanpa bantuan teknisi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Arisantoso, Irfan & Adhuri, DS 2012, ‘Analisis dan Perancangan Jaringan Hotspot pada Sekolah SMK Bakti I dan II Jakarta Timur Menggunakan Endian Firewall Community’, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sains, Teknologi dan Kesehatan, Jakarta, dilihat pada 13 Mei 2016, http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/Sains/article/view/232#.VzqRGzV95dg.

Kristanto, A 2003, Jaringan komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Madcoms, 2003, Dasar teknis instalasi jaringan komputer, Andi, Yogyakarta.

Sweetania, D 2012, ‘Uji coba teknologi security firewall pada system networking dengan menggunakan microsoft forefront threat management gateway’, Sistem Informasi, Vol. 6 No. 02, dilihat pada 13 Mei 2016, http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ugjournal/article/view/824/735.
































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Narasi Tabel dan Grafik

Bottom-up Testing

Top-Down Testing