Resensi Buku Steve Jobs : Stay Hungry. Stay Foolish



Judul                       :    Steve Jobs: Stay Hungry. Stay Foolish (iMemoriam Sang Inovator Visioner)
Penulis                   :    Tim Grad
Penerbit                 :    Gradien Mediatama
Tempat Terbit        :    Yogyakarta
Tahun Terbit          :    2011
Cetakan                  :    Pertama, 2011
Ukuran                   :    13 x 19 cm
Jumlah Halaman    :    120
ISBN 978-602-208-028-2

Steve dan Apple
Perjalanan hidup Steve tidaklah berbeda dengan pendiri Microsoft Bill Gates yang tidak menyelesaikan kuliahnya. Setelah putus kuliah Reed College di Oregon, pada usia 21 tahun Steve mengambil langkah penting dengan Steve Wozniak. Ketika itu Jobs masih bekerja di pembuat video Atari dan rutin menghadiri pertemuan di Homebrew Computer Club. Di tempat itu, dia bertemu Steve Wozniak,  teman SMA yang berusia beberapa tahun lebih tua darinya. Tak ada yang menyangka bahkan mungkin Steve Jobs sendiri, bahwa kesepakatan mereka untuk bekerja sama bukan saja akan melahirkan produk - produk unggulan. Melainkan juga mengukir sejarah dalam mengubah dunia di masa depannya.
Steve Wozniak di kenal sebagai seorang jenius computer. Ia menyambut baik tawaran Jobs untuk bekerja sama membangun usaha bersama. Apple Computer di bentuk pada 1 April, tak lama setelah Jobs dan Wozniak berkreasi dengan menghasilkan Circuit Board Computer. Kantor sekaligus workshop pertamanya, tak lain adalah garasi rumah orang tua Jobs di lembah Silikon.
“ Woz adalah insinyur brilian. Namun Dia bukanlah seorang interpreneur, “ ungkap Bill Fernandez, salah seorang teman Jobs. Di sisi inilah Jobs berperan penting dalam mengisi kelemahan Wozniak, membuat keduanya menjadi perpaduan yang handal.
“ Yang berbeda darinya, dia tidak saja membuat computer dan semacamnya, tapi juga membuat dunia IT yang suram dan maskulin menjadi lebih cantik, “ lanjut Bill Fernandez yang menjadi karyawan pertama Apple.
Di bawah kendali Jobs, Apple tidak hanya memproduksi computer, pemutar music digital, atau smart phone sebagai mana kita lihat secara kasat mata. Seperti diungkap Fernandez, Jobs berhasil mengubah citra IT yang terkesan sulit, rumit, serta “ Maskulin “ menjadi sesuatu yang cantik dan elegan. Terutama karena kecintaan Jobs pada desain sleek dan minimalis. Dan warna andalannya pun putih dan silver, jauh dari kesan menyeramkan.
Sinergi keduanya kemudian melejitkan prestasi hebat. Sejak peluncuran apple I, kemudian di susul apple II, Jobs tak henti - hentinya berkreasi. Ketika ia melihat computer yang di control dengan sebuah piranti seperti tikus ( bukan sederet ketikkan perintah program ) , dia langsung tertantang. Dari situlah inovasi mouse khas apple yang berformat single clik bermula. Computer Apple I produksi mereka di jual di musim panas itu seharga USD 666,66. Sementara Apple II, yang di anggap sebagai personal computer ( PC ) pertama di dunia, yang di lengkapi grafik berwarna, laris di pasaran. Harganya melambung hingga USD 1 juta. Tak heran dalam usianya yang ke 25, Jobs telah menjadi jutawan. Wajahnya terpampang di halaman muka majalah TIME pada usia 26 tahun. Namun, perjalanan panjang Jobs di “ dunia “ Apple yang di bangunnya, tidak selalu mulus. Sifatnya yang penuntut dan ingin terlibat dalam segala pembuatan keputusan, membuatnya berseteru dengan CEO John Sculley. Karena perbedaan pendapat yang sangat prinsip, Jobs meninggalkan Apple pada 1985.
“ Itu ( meninggalkan Apple ) seperti meminum obat yang sangat tidak enak. Tapi, saya pikir setiap pasien yang sakit membutuhkannya, “kata Jobs. “Kadang hidup bisa sangat pahit, memukul kepalamu dengan batu bata. Tapi, janganlah kehilangan keyakinan,” tegas dia. Setelah tersingkir dari “ dunia ” yang di bangunnya, ia tak larut dalam putus asa. Pada tahun berikutnya ia mengibarkan bendera baru dengan mengakuisisi NeXT Inc, perusahaan computer baru yang memproduksi barang - barang berteknologi tinggi untuk perguruan tinggi. Langkah berikutnya, Jobs membeli perusahaan grafik computer Lucasfirm Ltd dari creator Star Wars George Lukas seharga USD 10 juta dan mengubah namanya menjadi studio animasi PIXAR. Sukses membawa Pixar selama 20 tahun, Jobs menjual perusahaan yang terkenal dengan film produksinya seperti Toy Story, Finding nemo, Monter Inc., dan Cars ke Disney dengan harga ratusan kali lipat dengan harga belinya. Membuat Jobs mendapat tempat di jajaran pemegang saham dan menjadi salah seorang petinggi Disney. Selama sekitar satu decade setelah meninggalkan perusahaan, dia kembali ke Apple. Ketika itu, Apple dalam kondisi kemunduran bisnis. Manajemen Apple mengajaknya bergabung kembali dengan cara mengakuisisi NeXT. Pada saat itu, Gil Amelio menjabat sebagai CEO permanen Apple. Setelah memperkenalkan iMac, Apple meluncurkan iPod, lalu iTunes. Lalu hadirlah iPhone, App Store, lalu meluncurnya iPad dan iPad 2. Pada tanggal 9 Agustus 2011, Apple melewati Exxon Mobil Corp sebagai the most valuable company di AS.

Pemberian Nama Apple
Pemberian nama Apple berawal saat Jobs bekerja selama musim panas di perkebunan apel dan mengagumi label rekaman Beatles, Apple. Dia juga merasa apel adalah buah yang paling sempurna. Dikabarkan, ketika pemberian nama perusahaannya, Jobs dan Wozniak tidak menemukan nama yang lebih baik dari Apple. Sedangkan untuk logo, mereka sempat memutuskan untuk menggunakan logo pohon dan banner yang mengatakan Apple Computer. Namun Jobs merasa, mereka butuh logo yang lebih sederhana. Mereka pun memilih buah apel seperti logo sekarang, namun tanpa digigit. Karena merasa bentuknya seperti buah jeruk, maka diputuskan untuk memodifikasinya menjadi apel yang digigit.
Kontroversi dan Titik Balik
Persepsi public sempat di bentuk oleh sebuah fil berjudul Pirates of Silicon Valley, yang di angkat dari bukku yang berjudul Fire in the Valley : The Making of of the Personal Computer ( Paul Freiberger & Michael Swaine ). Dalam film tersebut, Steve di gambarkan sebagai pribadi yang sulit. Sejarah mencatat tiga hal yang bisa di sebut sebagai kontroversi, yang pernah di torehkan oleh Steve Jobs. Pertama, terkait dengan agama dan gaya hidup yang di anutnya. Sepulang dari perjalanannya keliling India, Jobs menyatakan menganut agama Budha dan menjadi seorang vegetarian. Pada saat menikahi Laurence Powell pada tahun 1991, mereka menggunakan tata cara pernikahan secara Budha. Namun sebagai orang yang super kaya, Steve di isukan jarang menunjukan isu ketertarikan di dunia amal. Ia bahkan di kecam tidak mempraktikan gaya hidup hijau, sehingga Apple di protes Greenpeace karena tidak membuat produk yang mudah untuk di daur ulang. Kontroversi kedua, terkait dengan kehidupan asmaranya. Sebelum menikah resmi dengan Laurence Powell, Jobs sempat menjalin hubungan dengan kekasihnya hingga membuahkan seorang putri. Pada mulanya ia tidak mengakui Lisa Brennan yang lahir pada 1978 sebagai anak biologisnya dari seorang pelukis bernama Chrisann Brennan. Namun kemudian ia tak lagi mengelak , bahkan mendedikasikan nama putrinya Lisa, pada produk buatannya. Kontroversi ketiga, tak jauh dari perangainya. Di pusaran inilah ia mengalami fase di pecat dari Apple. Yang membuat hal ini menjadi ironis, ia terusir dari perusahaan yang di dirikannya sendiri pada 1985. Orang - orang mengenalnya sebagai seorang one man show. Kaku dan sulit bekerja sama dengan orang lain. Percaya pada diri dan kemampuannya, tidak suka di bantah, agresif, dan penuntut. Majalah Fortune menulis bahwa ia di anggap sebagai salah seorang egomaniak terdepan di lembah Silikon.
Dalam kenangan Sculley
Menurut Sculley, Jobs adalah tipe orang yang selalu berpikir dari sisi bagaimana pengalaman pengguna computer. Namun, Jobs tidak percaya pada survey konsumen. “Bagaimana kita bisa menanyakan bagaimana tampilan grafis computer semestinyakalau mereka tidak pernah tahu apa itu tampilan grafis, “ kata Sculley mengutip perkataan Jobs. Jobs lebih meyakini instuisinya. Penekanannya pada desain. Jobs menuntut desai yang sempurna dan minimalis. “ Saya pernah ke rumahnya. Hampir tak ada mebel, “ jelas Sculley. “ Inilah yang membedakannya dengan Bill Gates dan Steve Jobs. “ Gates tak terlalu memikirkan desain. Sikap serba minimalis ini di terapkan dalam perusahaannya. Jobs selalu mempertahankan tim inti yang merancang produk Apple tak lebih dari 100 orang.
Dermawan dalam Diam
Salah satu aspek yang sering di kritik oleh public adalah sisi kedermawanan Steve Jobs. Publik menyangka ia seorang yang kikir dalam hal berbagi. Namun, orang -  orang yang tahu aspeknya ini menyebutnya sebagai seorang yang low profile dalam soal - soal ini. “Kontribusi Apple dalam mendukung kami memerangi Aids di Afrika, tak terhitung nilainya ,“ tutur penyanyi Bono dari U2.  Bono juga menjelaskan bahwa melalui perusahaan Apple telah di salurkan tak kurang dari sepuluhnya juta dollar yang telah mengubah hidup sekitar dua juta penduduk Afrika melalui pengujian HIV, pengobatan, dan konseling. Dan, keterlibatan Apple telah mendorong perusahaan lain untuk berbuat yang sama. Adriene Davis juru bicara Centre on Philanthropy  menjelaskan bahwa tidak tercatatnya nama Steve Jobs dalam daftar donator yang terpublikasi bukan berarti ia tidak menyumbangkan apa pun. Sumbangan langsung Jobs yang langsung dapat terlihat adalah saat ia mendirikan Yayasan Steven  P. Jobs, saat ia di keluarkan dari Apple pada 1985. Yayasan itu memusatkan perhatian pada soal nutrisi dan vegetarian, di kelola oleh Mark Vermilion.
7 Produk ‘Gagal’
Steve Jobs menyandang predikat sebagai inovator dan visioner atas keberhasilannya mengembangkan karya-karya mutakhir di bidang teknologi. Namun, tak selamanya produk-produk yang diluncurkannya sukses di pasaran. Kenyataan ini sesungguhnya bukanlah berita buruk yang menjadi peluang untuk mencercah dan meragukan mentalitas juara Jobs.  Hal tersebut justru semakin memperkuat pemahaman kita betapa gigih ia berjuang, pantang mundur dan dihentikan.
Dalam merancang sebuah produk, berkali-kali Steve Jobs mengajukan rancangan desain sebelum akhirnya produk tersebut dibuat Apple. Namun, ada beberapa produk yang hasilnya tidak selalu baik dan gagal di pasaran. Setidaknya kita dapat mencatat ada tujuh produk “gagal” yang pernah ditawarkan Steve Jobs. Ketujuhnya “gagal” baik secara komersial maupun fungsional:
-          Apple II (1981)
Penerus dari Apple II sangat populer memang dirancang sebagai perangkat  yang fokus pada pengguna bisnis dan harganya terjangkau. Namun, hardware ini tidak dapat diandalkan. Apple kehilangan pasar bisnisnya setelah IBM muncul dengan memperkenalkan PC. Peluncuran produk PC andalan IBM ini bersamaan dengan tahun peluncuran Apple III, dan Pc lebih berkembang pesat dibanding Apple III.
-          Lisa (1983)
Lisa merupakan komputer yang berproduksi secara komersial pertama dengan menggunakan grafis antarmuka yang menghabiskan biaya produksi sebesar USD 9,995. Perangkat ini dengan cepat “jatuh” karena menganggap Machintos lebih murah dibandingkan Lisa, yang diluncurkan setahun kemudian.
-          NeXT Computer (1989)
Usaha Jobs yang pertama setelah terpaksa keluar dari perusahaan Apple saat itu (1985), membuatnya berkeinginan menciptakan komputer yang mampu memprediksi masa depan, tetapi perangkat yang diciptakannya, yakni Next Computer, melampaui harga jual dari Apple III dan Lisa, yang saat itu terlalu mahal untuk menangkap pengguna mainstream.
-          Puck Mouse (1998)
Salah satu produk baru dari iMac ini adalah produk utama pertama yang diciptakan setelah kembalinya Jobs ke Apple pada tahun !996. karena mouse ini berbentuk bulat dan kecil, beberapa pengguna mengalami kesulitan dalam menggunakannya.
-          Cube (2000)
Cube adalah komputer desktop kecil indah yang terbungkus dalam plastik bening berbentuk kubus. Perangkat rancangan Jobs ini memang memenangkan penghargaan desain , tapi mengalami kegagalan di toko-toko retail karena harganya yang tinggi. Meskipun desain Apple ikonik, orang tidak bersedia membayar dengan harga yang tinggi. Akhirnya ide Cube dibawa ke generasi Mac selanjutnya, yakni Mac Mini.
-          iTunesphone (2005)
iPhone bukanlah usaha pertama Apple di bisnis ponsel. Saat itu Apple membentuk kemitraan dengan Motorola Inc untuk meluncurkan ROKR pada akhir 2005. Sebagai ponsel, ROKR memang kurang menarik, tapi sebagai pemutar musik, hampir mirip dengan iPod. Perbedaannya ponsel ini hanya menyimpan 100 lagu dan proses mentransfer lagu dari komputer terkesan lambat. Hal ini yang juga dikritik karena tidak memungkinkan pengguna mengunduh musik melalui jaringan seluler. Batasan ini juga terjadi pada iPhone pertama.
-          Apple TV (2007)
Terjunnya Apple ke ruang tamu merupakan upaya yang terkesan setengah hati. Jobs kemudian menyebut Apple TV ini hanya sebagai “hobi”. Ini merupakan sebuah perangkat kotak kecil yang dihubungkan ke TV dan ke Mac di rumah. Perngkat ini merupakan sebuah remote kecil yang memungkinkan pemiliknya untuk memutar musik dan film dari PC ke TV. Itu merupakan perangkat yang tergolong mahal. Selain itu, oenggunaan perangkat ini terkesan rumit untuk mengatur dan menggunakannya. Film yang dibeli di iTunes memiliki resolusi rendah dan tampak buram ketika dilihat di HDTV. Barulah pada 2010, Apple memperkenalkan Apple TV yang jauh lebih baik dan lebih murah, serta dirancang untuk menghubungkannya langsung ke internet.
10 karya terpenting
Steve Jobs tercatat sebagai pemegang lebih dari 300 hak paten hardware dan software meskipun ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang teknik. Berikut ini adalah  sepuluh produk yang dibidangi oleh Steve Jobs:
1.      Apple I (1976)
Komputer yang ditujukan untuk para pehobi dan engineer ini merupakan produk Apple pertama, tetapi hanya diproduksi sangat terbatas. Produk ini dirancang oleh Steve Wozniak, dan Steve Jobs bertugas mencari pendanaan sekaligus mengatur pemasarannya.

2.      Apple II (1977)
Merupakan salah satu produk personal computer (PC) pertama yang sukses. Apple II dirancang untuk diproduksi secara massal, tidak hanya ditujukan untuk engineer atau pehobi, gaya desain Steve Wozniak masih kental di produk ini. Apple II terus diproduksi hingga tahun 1993 dan kemampuannya terus ditingkatkan.

3.      Komputer NeXT (1989)
Setelah sempat “dipecat” dari Apple, Jobs mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi komputer workstation berkekuatan hebat. Perusahaan ini gagal menjualnya dalam jumlah besar, tetapi NeXT selalu dikenang karena merupakan pertama di dunia yang merupakan komputer pertama di dunia yang memiliki web browser yang ada di sistem operasi Macintosh dan iPhone hingga saat ini.

4.      Lisa (1993)
Kunjungan ke pusat Xerox Corp di Palo Alto menginspirasi Jobs untuk memulai proyek komputer komersial pertama dengan antarmuka grafis yang menggunakan simbol ikon, Windows, dan kursor yang dikendalikan oleh mouse (tetikus). Inilah yang menjadi dasar antarmuka komputer saat ini. Akan tetapi, Lisa masih terlalu mahal untuk sukses di pasaran.
5.      Macintosh (1994)
Macintosh memiliki antarmuka yang sama dengan Lisa, namun Macintosh lebih murah dan cepat, serta didukung promosi penjualan yang sangat gencar. Aas kemunculan Macintosh, pengguna baru tersadar mudahnya penggunaan komputer dengan adanya antarmuka grafis. Inilah yang mengalami era desktop publishing, yaitu dengan memadupadankan mesin Mac dan printer laser.
6.      iMac (1998)
Saat Jobs kembali pada tahun1996, Apple sedang “tenggelam” seiring dengan menurunnya pangsa pasar PC.  Desain radikal iMac menjadi langkah pertama yang mengangkat Apple dari keterpurukan. Perangkat ini didesain sedemikian rupa mirip sebuah gelembung (bubble) dengan bahan plastik berwarna biru yang di dalamnya terdapat monitor dan komputer dalam satu kesatuan. iMac  sangat mudah digunakan dan menyadarkan orang betapa bergunanya teknologi internet. Tak hanya itu, iMac membuat banyak orang menginginkannya sebagai komputer rumah pertama mereka.
7.      iPod (2001)
Perangkat ini bukan pemutar musik digital pertama yang dilengkapi hard drive, tetapi ini merupakan pertama sebagai yang tersukses. Ekspansi Apple ke ranah perangkat elektronik portabel membawa pengaruh yang sangat luas. Kesuksesan iPod membuka jalan untuk mempersiapkan toko musik iTunes dan iPhone.
8.      iTunes Store (2003)
sebelum iTunes Store ada, membeli musik digital merupakan hal yang sangat menjengkelkan. Orang lebih memilih melakukan pembajakan karena lebih mudah. Toko musik digital Apple hadir dengan membawa segala kemudahan dan koleksi album musik dari berbagai label. Pada tahun 2008, iTunes menjadi retailer musik terbesar di Amerika Serikat.
9.      iPhone (2007)
Smartphone milik Apple ini menghadirkan pengalaman yang sama dengan apa yang ada di Macintosh untuk personal computing dengan kelebihan, yaitu sebuah smartphone yang sangat mudah digunakan. Saat ini Apple telah menjelma menjadi vendor pembuat telepon paling untung di seluruh dunia. Tak hanya itu, iPhone menjadi patokan/dasar dari semua smartphone yang ada saat ini.
10.  iPad (2010)
sebelum iPad hadir, banyak perusahaan termasuk Apple telah membuat komputer tablet, tetapi tak satupun yang sukses. Akhirnya iPad yang menjadi pendobrak dan mengubah perspektif sebuah komputer tablet serta menambah sebuah kategori baru dalam penggunaan komputer.
10 monumen yang mengubah dunia
1.      Desain
Saat para produsen personal computer (PC) berlomba-lomba membuat prosesor tercepat, Jobs lebih mengutamakan desain yang cerdas dan minimalis.
2.      Musik
Hadirnya iTunes pada 2003 menjadi pelopor perdagangan musik digital secara legal. Dipadukan  dengan iPod, jadilah iTunes retailer musik online terbesar di dunia dengan 20 juta lebih anggota yang total telah mengunduh 15 miliar lagu.
3.      PC
Cara orang bekerja di kantor dan di rumah berubah sejak kehadiran Apple II buatan Jobs dan Steve Wozniak pada 1977. Inilah PC paling popular di era 1980-an yang praktis digunakan sebagai alat kerja.
4.      Pasca-PC
Sebagaimana merevolusi PC lewat Apple II, Jobs juga memelopori era pasca PC lewat komputer tablet, yaitu iPad.
5.      Iklan
Diawali iklan Macintosh pada 1984 yang dibuat oleh Ridley Scott , sutradara yang merebut Oscar lewat film Gladiator, pariwara produk buatan Apple selalu saja seelegan dan seinovatif produk itu sendiri.
6.      iPhone
Lewat iPhone, Jobs mengawali era smart-phone. Dengan desain minimalis, touch screen yang nyaman dipakai, dan sistem operasi yang solid.
7.      Ekosistem
Konsep ekosistem ala Jobs memungkinkan orang menghemat bahan bakar serta sampah kertas dan plastik.
8.      Sistem operasi Mac
Operation system (sistem operasi) Apple selalu didesain lebih sederhana daripada milik para kompetitor, seperti MS, DOS, Windows, atau Linux. Para penggemar Windows kerap mengkritik OS Mac yang mereka anggap tak lazim. Tapi justru disitu kekuatannya.
9.      Apple store
Saat pertama kali membuka Apple Store di TysonCorner, Virginia, banyak yang mencibir. Tetapi sepuluh tahun kemudian, jumlahnya menggurita menjadi 345 toko, yang memaksa Microsoft menirunya.
10.  Apple Inc
Warisan terbesar Jobs bukanlah smartphone, tablet atau sistem operasi. Melainkan Apple itu sendiri. Sejak masuk lagi pada 1996, Jobs berhasil menyulap perusahaan yang nyaris kolaps tersebut menjadi sebuah raksasa bisnis.

Stay Hungry. Stay Foolish ( Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh )
-          Kisah pertama, tentang menghubungkan  titik-titik
Steve Jobs keluar dari Reed College setelah 6 bulan  dan kembali lagi selama 18 bulan atau lebih sampai benar-benar berhenti kuliah. Jobs memutuskan berhenti kuliah karena ia melihat bahwa tak ada lagi gunanya kuliah. Ia tidak tahu apa yang ia inginkan dalam hidup dan berpikir bagaimana kuliah bisa membantu dia menemukan jawaban karena ia mengira ia tidak perlu lagi mengambil mata kuliah yang tidak ia sukai dan memilih mata kuliah yang menurut dia menarik, namun segalanya tidak berjalan sempurna dan mengalami berbagai kesulitan. Pada saat itu Reed College menawarkan cara membuat kaligrafi. Melalui setiap poster di kampus, setiap label di gambar ia merasa tertarik dan mengaguminya sehingga ia memutuskan untuk mengikuti kelas kaligrafi dan memulai belajar teknik tipografi. Sepuluh tahun kemudian ketika Jobs dan tim merancang desain pertama computer Macintosh harapan itu muncul. Dan mereka merancang computer Mac pertama dengan tipografi yang indah.
“Anda tidak bisa menghubungkan titik-titik kehidupan dengan memandang ke depan, Anda hanya bisa menghubungkannya jika mengingatnya kembali. Jadi Anda harus percaya bahwa titik-titik akan terhubung ke masa depan entah bagaimana caranya. Anda harus percaya pada sesuatu keberanian Anda, takdir, kehidupan, karma atau apapun. Pendekatan ini tak pernah mengecewakan saya dan ini yang membuat semua perubahan dalam hidup saya.”
-          Kisah kedua, tentang cinta dan kehilangan
Jobs menemukan apa yang dia cintai dalam hidupnya sejak dari awal. Woz dan Jobs memulai perusahaan Apple di garasi orang tua Jobs saat berusia 20 tahun. Mereka bekerja keras dan dalam waktu 10 tahun Apple berkembang mulai dari hanya mereka berdua hingga menjadi perusahaan senilai 2 miliar dollar dengan lebih dari 4 ribu karyawan. Setelah mereka merilis kreasi terbaik Macintosh setahun sebelumnya, pada usia 30 tahun  Jobs dipecat karena adanya perbedaan visi masa depan dan tidak cocok.
Setelah 5 tahun kedepan Jobs mulai menjalankan perusahaan bernama NeXT dan Pixar dan kemudian jatuh cinta kepada wanita luar biasa bernama Laurene. Pixar memulai membuat film animasi computer pertama di dunia, Toy Story dan sekarang menjadi studio animasi paling sukses di dunia. Kemudian Apple membeli NeXT, sehingga Jobs kembali ke Apple dan teknologi yang mereka kembangkan di NeXT adalah pencerahan karya Apple terkini.
“Kalian harus menemukan apa yang kalian cintai, baik untuk pekerjaanmu maupun pasanganmu. Jika kau masih belum menemukannya tetaplah mencari, jangan pernah diam di satu tempat. Begitu kata hatimu berbicara, kau akan tahu bahwa kau telah menemukannya. Dan seperti hubungan yang luar biasa segalanya akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi seiring berjalannya waktu.”

-          Kisah ketiga, tentang kematian
Jobs didiagnosa menderita kanker, kemudian menjalani scan yang hasilnya menunjukkan bahwa terdapat tumor di pankreas. Dokter memberi tahu bahwa tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dan diperkirakan bahwa Jobs tidak bisa hidup lebih lama dari 3-6 bulan.  Jobs hidup dalam diagnosa itu sepanjang hari, kemudian pada malamnya Jobs menjalani biopsi dan ternyata tumor tersebut dapat disembuhkan melalui operasi. Dan setelah Jobs menjalani operasi, dia mulai terlihat baik-baik saja.
Jobs berpendapat, tidak seorang pun ingin meninggal bahkan orang yang ingin pergi ke surgapun. Tetapi kematian adalah tujuan akhir kita semua. Tidak ada orang yang bisa melepaskan diri dari kematian, karena kematian adalah suatu temuan terbaik dalam kehidupan.
“Waktu kalian terbatas jadi jangan menyianyiakannya dengan menjalani hidup orang lain. Jangan hidup dari hasil pikiran orang lain dan jangan biarkan pendapat orang lain menenggelamkan hatimu. Kamu harus memiliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisimu.”
Jobs menemukan kata-kata “Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh” pada sampul belakang edisi The Whole Earth Catalog yang menjadi “pegangan” Jobs dalam hidupnya yaitu tetaplah merasa lapar dan tetaplah merasa bodoh agar kita selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.

Kesimpulan
Steve Jobs adalah seorang pendiri Apple. Hidup dan karyanya telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dari berbagai belahan benua. Buku ini adalah sebagai scrapbook dari seseorang yang sangat mengagumi sosok inspiratif agar spirit yang telah di embuskannya melalui karya pribadi dan perusahaan yang di sentuhnya menjadi spirit yang terus memotivasi kita untuk melakukan yang terbaik. Di balik semua pengalaman Steve Jobs menyimpan banyak makna di dalamnya yaitu :
1.      Jika saja Steve Jobs tidak berhenti kuliah, ia tidak mungkin mengikuti kelas kaligrafi di kampus, Mac tidak akan memiliki banyak tipografi atau huruf - huruf dengan spasi yang proporsional. Dan karena Windows pada dasarnya hanya meng-copy Mac, maka tidak akan ada personal computer yang memilikinya.
2.      Jika saja Steve Jobs tidak di pecat dari Apple, maka ia tidak akan mendirikan dan mengembangkan NeXT kemudian berperan pada pemanfaatannya sebagai server pertama World Wide Web, maka internet tidak akan berkembang seperti sekarang ini.
3.       Jika saja Steve Jobs tidak di pecat dari Apple, maka ia tidak akan mengakusisi dan mengembangkan Pixar menjadi perusahaan animasi terkenal, yang kemudian di beli oleh Disney. Dan karena tidak ada Pixar, maka kita tidak akan menonton Toy Story, Finding Nemo, Monster Inc. atau Cars.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Narasi Tabel dan Grafik

Bottom-up Testing

Top-Down Testing