Resensi Buku Steve Jobs : Stay Hungry. Stay Foolish
Judul : Steve Jobs: Stay Hungry. Stay Foolish
(iMemoriam Sang Inovator Visioner)
Penulis : Tim Grad
Penerbit : Gradien Mediatama
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2011
Cetakan : Pertama, 2011
Ukuran : 13 x 19 cm
Jumlah Halaman : 120
ISBN
978-602-208-028-2
Steve dan
Apple
Perjalanan
hidup Steve tidaklah berbeda dengan pendiri Microsoft Bill Gates yang tidak
menyelesaikan kuliahnya. Setelah putus kuliah Reed College di Oregon, pada usia
21 tahun Steve mengambil langkah penting dengan Steve Wozniak. Ketika itu Jobs
masih bekerja di pembuat video Atari dan rutin menghadiri pertemuan di Homebrew
Computer Club. Di tempat itu, dia bertemu Steve Wozniak, teman SMA yang berusia beberapa tahun lebih
tua darinya. Tak ada yang menyangka bahkan mungkin Steve Jobs sendiri, bahwa
kesepakatan mereka untuk bekerja sama bukan saja akan melahirkan produk -
produk unggulan. Melainkan juga mengukir sejarah dalam mengubah dunia di masa
depannya.
Steve
Wozniak di kenal sebagai seorang jenius computer. Ia menyambut baik tawaran
Jobs untuk bekerja sama membangun usaha bersama. Apple Computer di bentuk pada
1 April, tak lama setelah Jobs dan Wozniak berkreasi dengan menghasilkan
Circuit Board Computer. Kantor sekaligus workshop pertamanya, tak lain adalah
garasi rumah orang tua Jobs di lembah Silikon.
“ Woz adalah
insinyur brilian. Namun Dia bukanlah seorang interpreneur, “ ungkap Bill
Fernandez, salah seorang teman Jobs. Di sisi inilah Jobs berperan penting dalam
mengisi kelemahan Wozniak, membuat keduanya menjadi perpaduan yang handal.
“ Yang
berbeda darinya, dia tidak saja membuat computer dan semacamnya, tapi juga
membuat dunia IT yang suram dan maskulin menjadi lebih cantik, “ lanjut Bill
Fernandez yang menjadi karyawan pertama Apple.
Di bawah kendali
Jobs, Apple tidak hanya memproduksi computer, pemutar music digital, atau smart
phone sebagai mana kita lihat secara kasat mata. Seperti diungkap Fernandez,
Jobs berhasil mengubah citra IT yang terkesan sulit, rumit, serta “ Maskulin “
menjadi sesuatu yang cantik dan elegan. Terutama karena kecintaan Jobs pada
desain sleek dan minimalis. Dan warna andalannya pun putih dan silver, jauh
dari kesan menyeramkan.
Sinergi
keduanya kemudian melejitkan prestasi hebat. Sejak peluncuran apple I, kemudian
di susul apple II, Jobs tak henti - hentinya berkreasi. Ketika ia melihat computer
yang di control dengan sebuah piranti seperti tikus ( bukan sederet ketikkan
perintah program ) , dia langsung tertantang. Dari situlah inovasi mouse khas
apple yang berformat single clik bermula. Computer Apple I produksi mereka di
jual di musim panas itu seharga USD 666,66. Sementara Apple II, yang di anggap
sebagai personal computer ( PC ) pertama di dunia, yang di lengkapi grafik
berwarna, laris di pasaran. Harganya melambung hingga USD 1 juta. Tak heran
dalam usianya yang ke 25, Jobs telah menjadi jutawan. Wajahnya terpampang di
halaman muka majalah TIME pada usia 26 tahun. Namun, perjalanan panjang Jobs di
“ dunia “ Apple yang di bangunnya, tidak selalu mulus. Sifatnya yang penuntut
dan ingin terlibat dalam segala pembuatan keputusan, membuatnya berseteru
dengan CEO John Sculley. Karena perbedaan pendapat yang sangat prinsip, Jobs
meninggalkan Apple pada 1985.
“ Itu (
meninggalkan Apple ) seperti meminum obat yang sangat tidak enak. Tapi, saya pikir
setiap pasien yang sakit membutuhkannya, “kata Jobs. “Kadang hidup bisa sangat
pahit, memukul kepalamu dengan batu bata. Tapi, janganlah kehilangan keyakinan,”
tegas dia. Setelah tersingkir dari “ dunia ” yang di bangunnya, ia tak larut
dalam putus asa. Pada tahun berikutnya ia mengibarkan bendera baru dengan mengakuisisi
NeXT Inc, perusahaan computer baru yang memproduksi barang - barang berteknologi
tinggi untuk perguruan tinggi. Langkah berikutnya, Jobs membeli perusahaan
grafik computer Lucasfirm Ltd dari creator Star Wars George Lukas seharga USD
10 juta dan mengubah namanya menjadi studio animasi PIXAR. Sukses membawa Pixar
selama 20 tahun, Jobs menjual perusahaan yang terkenal dengan film produksinya
seperti Toy Story, Finding nemo, Monter Inc., dan Cars ke Disney dengan harga
ratusan kali lipat dengan harga belinya. Membuat Jobs mendapat tempat di
jajaran pemegang saham dan menjadi salah seorang petinggi Disney. Selama
sekitar satu decade setelah meninggalkan perusahaan, dia kembali ke Apple. Ketika
itu, Apple dalam kondisi kemunduran bisnis. Manajemen Apple mengajaknya
bergabung kembali dengan cara mengakuisisi NeXT. Pada saat itu, Gil Amelio menjabat
sebagai CEO permanen Apple. Setelah memperkenalkan iMac, Apple meluncurkan iPod,
lalu iTunes. Lalu hadirlah iPhone, App Store, lalu meluncurnya iPad dan iPad 2.
Pada tanggal 9 Agustus 2011, Apple melewati Exxon Mobil Corp sebagai the most
valuable company di AS.
Pemberian
Nama Apple
Pemberian
nama Apple berawal saat Jobs bekerja selama musim panas di perkebunan apel dan
mengagumi label rekaman Beatles, Apple. Dia juga merasa apel adalah buah yang
paling sempurna. Dikabarkan, ketika pemberian nama perusahaannya, Jobs dan
Wozniak tidak menemukan nama yang lebih baik dari Apple. Sedangkan untuk logo,
mereka sempat memutuskan untuk menggunakan logo pohon dan banner yang
mengatakan Apple Computer. Namun Jobs merasa, mereka butuh logo yang lebih
sederhana. Mereka pun memilih buah apel seperti logo sekarang, namun tanpa
digigit. Karena merasa bentuknya seperti buah jeruk, maka diputuskan untuk
memodifikasinya menjadi apel yang digigit.
Kontroversi
dan Titik Balik
Persepsi public
sempat di bentuk oleh sebuah fil berjudul Pirates of Silicon Valley, yang di
angkat dari bukku yang berjudul Fire in the Valley : The Making of of the
Personal Computer ( Paul Freiberger & Michael Swaine ). Dalam film
tersebut, Steve di gambarkan sebagai pribadi yang sulit. Sejarah mencatat tiga
hal yang bisa di sebut sebagai kontroversi, yang pernah di torehkan oleh Steve
Jobs. Pertama, terkait dengan agama dan gaya hidup yang di anutnya. Sepulang dari
perjalanannya keliling India, Jobs menyatakan menganut agama Budha dan menjadi
seorang vegetarian. Pada saat menikahi Laurence Powell pada tahun 1991, mereka
menggunakan tata cara pernikahan secara Budha. Namun sebagai orang yang super
kaya, Steve di isukan jarang menunjukan isu ketertarikan di dunia amal. Ia
bahkan di kecam tidak mempraktikan gaya hidup hijau, sehingga Apple di protes Greenpeace
karena tidak membuat produk yang mudah untuk di daur ulang. Kontroversi kedua,
terkait dengan kehidupan asmaranya. Sebelum menikah resmi dengan Laurence
Powell, Jobs sempat menjalin hubungan dengan kekasihnya hingga membuahkan
seorang putri. Pada mulanya ia tidak mengakui Lisa Brennan yang lahir pada 1978
sebagai anak biologisnya dari seorang pelukis bernama Chrisann Brennan. Namun
kemudian ia tak lagi mengelak , bahkan mendedikasikan nama putrinya Lisa, pada produk
buatannya. Kontroversi ketiga, tak jauh dari perangainya. Di pusaran inilah ia
mengalami fase di pecat dari Apple. Yang membuat hal ini menjadi ironis, ia
terusir dari perusahaan yang di dirikannya sendiri pada 1985. Orang - orang
mengenalnya sebagai seorang one man show. Kaku dan sulit bekerja sama dengan
orang lain. Percaya pada diri dan kemampuannya, tidak suka di bantah, agresif,
dan penuntut. Majalah Fortune menulis bahwa ia di anggap sebagai salah seorang
egomaniak terdepan di lembah Silikon.
Dalam
kenangan Sculley
Menurut Sculley,
Jobs adalah tipe orang yang selalu berpikir dari sisi bagaimana pengalaman
pengguna computer. Namun, Jobs tidak percaya pada survey konsumen. “Bagaimana
kita bisa menanyakan bagaimana tampilan grafis computer semestinyakalau mereka
tidak pernah tahu apa itu tampilan grafis, “ kata Sculley mengutip perkataan
Jobs. Jobs lebih meyakini instuisinya. Penekanannya pada desain. Jobs menuntut
desai yang sempurna dan minimalis. “ Saya pernah ke rumahnya. Hampir tak ada
mebel, “ jelas Sculley. “ Inilah yang membedakannya dengan Bill Gates dan Steve
Jobs. “ Gates tak terlalu memikirkan desain. Sikap serba minimalis ini di
terapkan dalam perusahaannya. Jobs selalu mempertahankan tim inti yang
merancang produk Apple tak lebih dari 100 orang.
Dermawan
dalam Diam
Salah satu
aspek yang sering di kritik oleh public adalah sisi kedermawanan Steve Jobs.
Publik menyangka ia seorang yang kikir dalam hal berbagi. Namun, orang - orang yang tahu aspeknya ini menyebutnya
sebagai seorang yang low profile dalam soal - soal ini. “Kontribusi Apple dalam
mendukung kami memerangi Aids di Afrika, tak terhitung nilainya ,“ tutur
penyanyi Bono dari U2. Bono juga
menjelaskan bahwa melalui perusahaan Apple telah di salurkan tak kurang dari
sepuluhnya juta dollar yang telah mengubah hidup sekitar dua juta penduduk Afrika
melalui pengujian HIV, pengobatan, dan konseling. Dan, keterlibatan Apple telah
mendorong perusahaan lain untuk berbuat yang sama. Adriene Davis juru bicara
Centre on Philanthropy menjelaskan bahwa
tidak tercatatnya nama Steve Jobs dalam daftar donator yang terpublikasi bukan
berarti ia tidak menyumbangkan apa pun. Sumbangan langsung Jobs yang langsung
dapat terlihat adalah saat ia mendirikan Yayasan Steven P. Jobs, saat ia di keluarkan dari Apple pada
1985. Yayasan itu memusatkan perhatian pada soal nutrisi dan vegetarian, di
kelola oleh Mark Vermilion.
7
Produk ‘Gagal’
Steve
Jobs menyandang predikat sebagai inovator dan visioner atas keberhasilannya
mengembangkan karya-karya mutakhir di bidang teknologi. Namun, tak selamanya
produk-produk yang diluncurkannya sukses di pasaran. Kenyataan ini sesungguhnya
bukanlah berita buruk yang menjadi peluang untuk mencercah dan meragukan
mentalitas juara Jobs. Hal tersebut
justru semakin memperkuat pemahaman kita betapa gigih ia berjuang, pantang
mundur dan dihentikan.
Dalam
merancang sebuah produk, berkali-kali Steve Jobs mengajukan rancangan desain
sebelum akhirnya produk tersebut dibuat Apple. Namun, ada beberapa produk yang
hasilnya tidak selalu baik dan gagal di pasaran. Setidaknya kita dapat mencatat
ada tujuh produk “gagal” yang pernah ditawarkan Steve Jobs. Ketujuhnya “gagal”
baik secara komersial maupun fungsional:
-
Apple II (1981)
Penerus dari Apple II sangat populer memang
dirancang sebagai perangkat yang fokus
pada pengguna bisnis dan harganya terjangkau. Namun, hardware ini tidak dapat
diandalkan. Apple kehilangan pasar bisnisnya setelah IBM muncul dengan
memperkenalkan PC. Peluncuran produk PC andalan IBM ini bersamaan dengan tahun
peluncuran Apple III, dan Pc lebih berkembang pesat dibanding Apple III.
-
Lisa (1983)
Lisa merupakan komputer yang berproduksi
secara komersial pertama dengan menggunakan grafis antarmuka yang menghabiskan
biaya produksi sebesar USD 9,995. Perangkat ini dengan cepat “jatuh” karena
menganggap Machintos lebih murah dibandingkan Lisa, yang diluncurkan setahun
kemudian.
-
NeXT Computer
(1989)
Usaha Jobs yang pertama setelah terpaksa
keluar dari perusahaan Apple saat itu (1985), membuatnya berkeinginan
menciptakan komputer yang mampu memprediksi masa depan, tetapi perangkat yang diciptakannya,
yakni Next Computer, melampaui harga jual dari Apple III dan Lisa, yang saat
itu terlalu mahal untuk menangkap pengguna mainstream.
-
Puck Mouse (1998)
Salah satu produk baru dari iMac ini adalah
produk utama pertama yang diciptakan setelah kembalinya Jobs ke Apple pada
tahun !996. karena mouse ini berbentuk bulat dan kecil, beberapa pengguna
mengalami kesulitan dalam menggunakannya.
-
Cube (2000)
Cube adalah komputer desktop kecil indah yang
terbungkus dalam plastik bening berbentuk kubus. Perangkat rancangan Jobs ini
memang memenangkan penghargaan desain , tapi mengalami kegagalan di toko-toko
retail karena harganya yang tinggi. Meskipun desain Apple ikonik, orang tidak
bersedia membayar dengan harga yang tinggi. Akhirnya ide Cube dibawa ke
generasi Mac selanjutnya, yakni Mac Mini.
-
iTunesphone
(2005)
iPhone bukanlah usaha pertama Apple di bisnis
ponsel. Saat itu Apple membentuk kemitraan dengan Motorola Inc untuk
meluncurkan ROKR pada akhir 2005. Sebagai ponsel, ROKR memang kurang menarik,
tapi sebagai pemutar musik, hampir mirip dengan iPod. Perbedaannya ponsel ini
hanya menyimpan 100 lagu dan proses mentransfer lagu dari komputer terkesan
lambat. Hal ini yang juga dikritik karena tidak memungkinkan pengguna mengunduh
musik melalui jaringan seluler. Batasan ini juga terjadi pada iPhone pertama.
-
Apple TV (2007)
Terjunnya Apple ke ruang tamu merupakan upaya
yang terkesan setengah hati. Jobs kemudian menyebut Apple TV ini hanya sebagai
“hobi”. Ini merupakan sebuah perangkat kotak kecil yang dihubungkan ke TV dan
ke Mac di rumah. Perngkat ini merupakan sebuah remote kecil yang memungkinkan
pemiliknya untuk memutar musik dan film dari PC ke TV. Itu merupakan perangkat
yang tergolong mahal. Selain itu, oenggunaan perangkat ini terkesan rumit untuk
mengatur dan menggunakannya. Film yang dibeli di iTunes memiliki resolusi
rendah dan tampak buram ketika dilihat di HDTV. Barulah pada 2010, Apple memperkenalkan
Apple TV yang jauh lebih baik dan lebih murah, serta dirancang untuk
menghubungkannya langsung ke internet.
10
karya terpenting
Steve
Jobs tercatat sebagai pemegang lebih dari 300 hak paten hardware dan software
meskipun ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang teknik. Berikut
ini adalah sepuluh produk yang dibidangi
oleh Steve Jobs:
1.
Apple I (1976)
Komputer yang ditujukan untuk para pehobi dan
engineer ini merupakan produk Apple pertama, tetapi hanya diproduksi sangat
terbatas. Produk ini dirancang oleh Steve Wozniak, dan Steve Jobs bertugas
mencari pendanaan sekaligus mengatur pemasarannya.
2.
Apple II (1977)
Merupakan salah satu produk personal computer
(PC) pertama yang sukses. Apple II dirancang untuk diproduksi secara massal,
tidak hanya ditujukan untuk engineer atau pehobi, gaya desain Steve Wozniak
masih kental di produk ini. Apple II terus diproduksi hingga tahun 1993 dan
kemampuannya terus ditingkatkan.
3.
Komputer NeXT
(1989)
Setelah sempat “dipecat” dari Apple, Jobs mendirikan
sebuah perusahaan yang memproduksi komputer workstation berkekuatan hebat.
Perusahaan ini gagal menjualnya dalam jumlah besar, tetapi NeXT selalu dikenang
karena merupakan pertama di dunia yang merupakan komputer pertama di dunia yang
memiliki web browser yang ada di sistem operasi Macintosh dan iPhone hingga
saat ini.
4.
Lisa (1993)
Kunjungan ke pusat Xerox Corp di Palo Alto
menginspirasi Jobs untuk memulai proyek komputer komersial pertama dengan
antarmuka grafis yang menggunakan simbol ikon, Windows, dan kursor yang
dikendalikan oleh mouse (tetikus). Inilah yang menjadi dasar antarmuka komputer
saat ini. Akan tetapi, Lisa masih terlalu mahal untuk sukses di pasaran.
5.
Macintosh (1994)
Macintosh memiliki antarmuka yang sama dengan
Lisa, namun Macintosh lebih murah dan cepat, serta didukung promosi penjualan
yang sangat gencar. Aas kemunculan Macintosh, pengguna baru tersadar mudahnya
penggunaan komputer dengan adanya antarmuka grafis. Inilah yang mengalami era
desktop publishing, yaitu dengan memadupadankan mesin Mac dan printer laser.
6.
iMac (1998)
Saat Jobs kembali pada tahun1996, Apple sedang
“tenggelam” seiring dengan menurunnya pangsa pasar PC. Desain radikal iMac menjadi langkah pertama
yang mengangkat Apple dari keterpurukan. Perangkat ini didesain sedemikian rupa
mirip sebuah gelembung (bubble) dengan bahan plastik berwarna biru yang di
dalamnya terdapat monitor dan komputer dalam satu kesatuan. iMac sangat mudah digunakan dan menyadarkan orang
betapa bergunanya teknologi internet. Tak hanya itu, iMac membuat banyak orang
menginginkannya sebagai komputer rumah pertama mereka.
7.
iPod (2001)
Perangkat ini bukan pemutar musik digital
pertama yang dilengkapi hard drive, tetapi ini merupakan pertama sebagai yang
tersukses. Ekspansi Apple ke ranah perangkat elektronik portabel membawa
pengaruh yang sangat luas. Kesuksesan iPod membuka jalan untuk mempersiapkan
toko musik iTunes dan iPhone.
8.
iTunes Store
(2003)
sebelum iTunes Store ada, membeli musik
digital merupakan hal yang sangat menjengkelkan. Orang lebih memilih melakukan
pembajakan karena lebih mudah. Toko musik digital Apple hadir dengan membawa
segala kemudahan dan koleksi album musik dari berbagai label. Pada tahun 2008,
iTunes menjadi retailer musik terbesar di Amerika Serikat.
9.
iPhone (2007)
Smartphone milik Apple ini menghadirkan
pengalaman yang sama dengan apa yang ada di Macintosh untuk personal computing
dengan kelebihan, yaitu sebuah smartphone yang sangat mudah digunakan. Saat ini
Apple telah menjelma menjadi vendor pembuat telepon paling untung di seluruh
dunia. Tak hanya itu, iPhone menjadi patokan/dasar dari semua smartphone yang
ada saat ini.
10. iPad (2010)
sebelum iPad hadir, banyak perusahaan termasuk
Apple telah membuat komputer tablet, tetapi tak satupun yang sukses. Akhirnya
iPad yang menjadi pendobrak dan mengubah perspektif sebuah komputer tablet
serta menambah sebuah kategori baru dalam penggunaan komputer.
10
monumen yang mengubah dunia
1.
Desain
Saat para produsen personal computer (PC)
berlomba-lomba membuat prosesor tercepat, Jobs lebih mengutamakan desain yang
cerdas dan minimalis.
2.
Musik
Hadirnya iTunes pada 2003 menjadi pelopor
perdagangan musik digital secara legal. Dipadukan dengan iPod, jadilah iTunes retailer musik
online terbesar di dunia dengan 20 juta lebih anggota yang total telah
mengunduh 15 miliar lagu.
3.
PC
Cara orang bekerja di kantor dan di rumah
berubah sejak kehadiran Apple II buatan Jobs dan Steve Wozniak pada 1977.
Inilah PC paling popular di era 1980-an yang praktis digunakan sebagai alat
kerja.
4.
Pasca-PC
Sebagaimana merevolusi PC lewat Apple II, Jobs
juga memelopori era pasca PC lewat komputer tablet, yaitu iPad.
5.
Iklan
Diawali iklan Macintosh pada 1984 yang dibuat
oleh Ridley Scott , sutradara yang merebut Oscar lewat film Gladiator, pariwara
produk buatan Apple selalu saja seelegan dan seinovatif produk itu sendiri.
6.
iPhone
Lewat iPhone, Jobs mengawali era smart-phone.
Dengan desain minimalis, touch screen yang nyaman dipakai, dan sistem operasi
yang solid.
7.
Ekosistem
Konsep ekosistem ala Jobs memungkinkan orang
menghemat bahan bakar serta sampah kertas dan plastik.
8.
Sistem operasi
Mac
Operation system (sistem operasi) Apple selalu
didesain lebih sederhana daripada milik para kompetitor, seperti MS, DOS,
Windows, atau Linux. Para penggemar Windows kerap mengkritik OS Mac yang mereka
anggap tak lazim. Tapi justru disitu kekuatannya.
9.
Apple store
Saat pertama kali membuka Apple Store di
TysonCorner, Virginia, banyak yang mencibir. Tetapi sepuluh tahun kemudian,
jumlahnya menggurita menjadi 345 toko, yang memaksa Microsoft menirunya.
10. Apple Inc
Warisan terbesar Jobs bukanlah smartphone,
tablet atau sistem operasi. Melainkan Apple itu sendiri. Sejak masuk lagi pada
1996, Jobs berhasil menyulap perusahaan yang nyaris kolaps tersebut menjadi
sebuah raksasa bisnis.
Stay Hungry.
Stay Foolish ( Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh )
-
Kisah
pertama, tentang menghubungkan
titik-titik
Steve Jobs keluar dari Reed College setelah 6 bulan dan kembali lagi selama 18 bulan atau lebih
sampai benar-benar berhenti kuliah. Jobs memutuskan berhenti kuliah karena ia
melihat bahwa tak ada lagi gunanya kuliah. Ia tidak tahu apa yang ia inginkan
dalam hidup dan berpikir bagaimana kuliah bisa membantu dia menemukan jawaban
karena ia mengira ia tidak perlu lagi mengambil mata kuliah yang tidak ia sukai
dan memilih mata kuliah yang menurut dia menarik, namun segalanya tidak
berjalan sempurna dan mengalami berbagai kesulitan. Pada saat itu Reed College
menawarkan cara membuat kaligrafi. Melalui setiap poster di kampus, setiap
label di gambar ia merasa tertarik dan mengaguminya sehingga ia memutuskan
untuk mengikuti kelas kaligrafi dan memulai belajar teknik tipografi. Sepuluh
tahun kemudian ketika Jobs dan tim merancang desain pertama computer Macintosh
harapan itu muncul. Dan mereka merancang computer Mac pertama dengan tipografi
yang indah.
“Anda tidak bisa menghubungkan titik-titik kehidupan dengan
memandang ke depan, Anda hanya bisa menghubungkannya jika mengingatnya kembali.
Jadi Anda harus percaya bahwa titik-titik akan terhubung ke masa depan entah
bagaimana caranya. Anda harus percaya pada sesuatu keberanian Anda, takdir,
kehidupan, karma atau apapun. Pendekatan ini tak pernah mengecewakan saya dan
ini yang membuat semua perubahan dalam hidup saya.”
-
Kisah
kedua, tentang cinta dan kehilangan
Jobs menemukan apa yang dia cintai dalam hidupnya sejak dari awal. Woz
dan Jobs memulai perusahaan Apple di garasi orang tua Jobs saat berusia 20
tahun. Mereka bekerja keras dan dalam waktu 10 tahun Apple berkembang mulai
dari hanya mereka berdua hingga menjadi perusahaan senilai 2 miliar dollar
dengan lebih dari 4 ribu karyawan. Setelah mereka merilis kreasi terbaik
Macintosh setahun sebelumnya, pada usia 30 tahun Jobs dipecat karena adanya perbedaan visi
masa depan dan tidak cocok.
Setelah 5 tahun kedepan Jobs mulai menjalankan perusahaan bernama NeXT
dan Pixar dan kemudian jatuh cinta kepada wanita luar biasa bernama Laurene.
Pixar memulai membuat film animasi computer pertama di dunia, Toy Story dan
sekarang menjadi studio animasi paling sukses di dunia. Kemudian Apple membeli NeXT,
sehingga Jobs kembali ke Apple dan teknologi yang mereka kembangkan di NeXT
adalah pencerahan karya Apple terkini.
“Kalian harus menemukan apa yang kalian cintai, baik untuk pekerjaanmu
maupun pasanganmu. Jika kau masih belum menemukannya tetaplah mencari, jangan
pernah diam di satu tempat. Begitu kata hatimu berbicara, kau akan tahu bahwa
kau telah menemukannya. Dan seperti hubungan yang luar biasa segalanya akan
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi seiring berjalannya waktu.”
-
Kisah
ketiga, tentang kematian
Jobs didiagnosa menderita kanker, kemudian menjalani scan
yang hasilnya menunjukkan bahwa terdapat tumor di pankreas. Dokter memberi tahu
bahwa tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dan diperkirakan bahwa Jobs tidak
bisa hidup lebih lama dari 3-6 bulan. Jobs
hidup dalam diagnosa itu sepanjang hari, kemudian pada malamnya Jobs menjalani biopsi
dan ternyata tumor tersebut dapat disembuhkan melalui operasi. Dan setelah Jobs
menjalani operasi, dia mulai terlihat baik-baik saja.
Jobs berpendapat, tidak seorang pun ingin meninggal bahkan
orang yang ingin pergi ke surgapun. Tetapi kematian adalah tujuan akhir kita
semua. Tidak ada orang yang bisa melepaskan diri dari kematian, karena kematian
adalah suatu temuan terbaik dalam kehidupan.
“Waktu kalian terbatas jadi jangan menyianyiakannya dengan
menjalani hidup orang lain. Jangan hidup dari hasil pikiran orang lain dan
jangan biarkan pendapat orang lain menenggelamkan hatimu. Kamu harus memiliki
keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisimu.”
Jobs menemukan kata-kata “Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh” pada
sampul belakang edisi The Whole Earth Catalog yang menjadi “pegangan” Jobs
dalam hidupnya yaitu tetaplah merasa lapar dan tetaplah merasa bodoh agar kita
selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Kesimpulan
Steve Jobs
adalah seorang pendiri Apple. Hidup dan karyanya telah menjadi sumber inspirasi
bagi banyak orang dari berbagai belahan benua. Buku ini adalah sebagai
scrapbook dari seseorang yang sangat mengagumi sosok inspiratif agar spirit
yang telah di embuskannya melalui karya pribadi dan perusahaan yang di
sentuhnya menjadi spirit yang terus memotivasi kita untuk melakukan yang
terbaik. Di balik semua pengalaman Steve Jobs menyimpan banyak makna di
dalamnya yaitu :
1. Jika saja Steve Jobs tidak berhenti
kuliah, ia tidak mungkin mengikuti kelas kaligrafi di kampus, Mac tidak akan
memiliki banyak tipografi atau huruf - huruf dengan spasi yang proporsional.
Dan karena Windows pada dasarnya hanya meng-copy Mac, maka tidak akan ada personal
computer yang memilikinya.
2. Jika saja Steve Jobs tidak di pecat
dari Apple, maka ia tidak akan mendirikan dan mengembangkan NeXT kemudian
berperan pada pemanfaatannya sebagai server pertama World Wide Web, maka
internet tidak akan berkembang seperti sekarang ini.
3. Jika saja Steve Jobs tidak di pecat dari Apple,
maka ia tidak akan mengakusisi dan mengembangkan Pixar menjadi perusahaan
animasi terkenal, yang kemudian di beli oleh Disney. Dan karena tidak ada
Pixar, maka kita tidak akan menonton Toy Story, Finding Nemo, Monster Inc. atau
Cars.
Komentar
Posting Komentar